Analisis keputusan akan bermanfaat dalam menghadapi masalah. Dengan kata lain masalah membutuhkan analisis keputusan karena masalah memiliki sifat:
- Unik, yaitu masalah tak memiliki preseden dan di masa depan mungkin tak terulang kembali.
- Tak pasti, yaitu faktor-faktor yang diharapkan mempengaruhi jawab memiliki kadar ketahuan atau informasi yang amat rendah.
- Jangka panjang, yaitu berimplikasi dengan jangkauan cukup ke depan dan melibatkan sumber-sumber usaha uyang penting.
- Komplek, yaitu preferensi pengambilan keputusan atas resiko dan waktu memiliki peranan yang besar.
- Mengkaji masalah pengambilan keputusan secara sistematik maka secara deskriftif urutannya adalah sbb:
- Melihat bagaimana situasi lingkungan yang melingkupi persoalan pengambilan keputusan yang di buat manusia.
- Bagaimana kemampuan manusia untuk menyelesaikan persoalan.
- Instuisi
- Penilaian keputusan
- Lingkungan
Pengambil keputusan selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian, kompleks dan dinamis. Pada umumnya, manusia akan bereaksi menghadapai lingkungan (ketidakpastian, dinamis dan kompleks) dalam bentuk kecemasan dan kebingungan. Reaksi tersebut adalah wajar. kemampuan manusia. Dalam menghadapi lingkungan dengan kecemasan dan kebingungan, manusia memiliki alat yang dapat dimanfaatkan guna mengatasinya dengan:
(1) Kecerdasan ; kecerdasan untuk memahami dan menyusun berbagai tindakan.
(2) Persepsi, merupakan pembelajaran apa yang dilihat dan dialami serta dapat memberikan suatu penilaian.
(1) Kecerdasan ; kecerdasan untuk memahami dan menyusun berbagai tindakan.
(2) Persepsi, merupakan pembelajaran apa yang dilihat dan dialami serta dapat memberikan suatu penilaian.
(3) Falsafah, merupakan pandangan dan prinsip-prinsip hidup yang membuat manusia memiliki preferensi terhadap berbagai hasil yang membuatnya memiliki oreferensi terhadap berbagai hasil yang diharapkan dapat di peroleh dari suatu keputusan Instuisi Berkenaan dengan instuisi maka tidak dapat dibicarakan dengan panjang lebar seperti mekanisme kerjanya. Ciri utama instuisi yang amat adalah kenyataan bahwa logika dari instuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional. Dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan instuisi sering dijumpai suatu perasaan yang tidak enak dari pihak pengambil keputusan. Sering terjadi setelah mengambil keputusan masih mencari cara lain yang lebih baik untuk dapat merasionalisasikan keputusan yang dibuatnya. Hal ini disebabkan kurang yakinya dengan keputusan yang telah diambil.
Keputusan VS Hasil
Kecenderung menilai suatu keputusan berdasarkan hasil sering dilakukan. Bila hasil baik maka dikatakan keputusan telah tepat dan sebaliknya. Kelemahan dalam keputusan yang di ambil seorang manajer pada dasarnya bisa dikurnagi dengan suatu sitematika baru yang dikenal dengan analisis keputusdan. Analisis keputusan merupakan gabungan dua disiplin: (1) teori keputusan dan (2) metodologi pemodelan sistem. Teori keputusan adalah teroi yang mempelajari bagaimana sikap pikir yang rasional dalam situasi yang amat sederhana, tetapi yang mengandung ketidakpastian. Metodologi pemodelan sistem merupakan metodologi yang mempelajari bagaimana memperlakukan aspek yang dinamis dan kompleks dari suatu lingkungan. Analisis keputusan adalah gabungan dari teori keputusan dan metodologi pemodelan sistem, mengkombinasikan kemampuan untuk menangani sistem yang kompleks dan dinamis dan kemampuan untuk menangani ketidakpastian dalam satu disiplin ilmu. Analisis keputusan pada dasarnya suatu prosedur logis dan kuantitatif, yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan, tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, cara untuk membuat model keputusan yang memungkiinkan dilakukannya pemeriksaan dan pengujian.
FOMALISASI ANALISIS KEPUTUSAN
Analisis keputusan bukanlah suatu prosedur yang mujarab, dalam pengertian ia dapat mengubah keadaan lingkungan. Manusia dalam memecahkan masalah memerlukan “alat” yang melekat pada dirinya, yaitu: kecerdasan, persepesi dan falsafah.
Dengan kecerdasan dan kemampuan yang dimiliknya, manusia mendapatkan beberapa alternatif dalam mengambil suatu keputusan. Alternatif tersebut haruslah dijabarkan secara kuantitatif bukan penjabaran secara umum. Terkait dengan hal tersebut maka dalalm memcahkan masalah dibutuhkan informasi yang dapat kita kategorikan dalam dua bentuk:
Dengan kecerdasan dan kemampuan yang dimiliknya, manusia mendapatkan beberapa alternatif dalam mengambil suatu keputusan. Alternatif tersebut haruslah dijabarkan secara kuantitatif bukan penjabaran secara umum. Terkait dengan hal tersebut maka dalalm memcahkan masalah dibutuhkan informasi yang dapat kita kategorikan dalam dua bentuk:
(1) Penetapan nilai kemungkinan dan
(2) peyusunan model Penetapan Nilai kemungkinan
Pernyataan nilai kemungkinan merupakan suatu state of mind , suatu cara untuk menggambarkan ketidakpastian seseorang dalam menghadapi suatu kejadian atau variabel-variabel. Pada dasarnya setiap orang dapat berpikir secara probabilistik meskipun membutuhkan seseorang yang lebih ahli untuk itu. Analisis keputusan dapat melakukan penjajagan dan menjabarkan implikasi dari ketidakpastian secara efektif.
Penyusunan Model
Penyusunan model kepurusan merupakan suatu cara untuk menggambarkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor yang terlibat.
Analisa keputusan terdiri atas teori-teori, proses-proses, metoda analitik untuk pengambilan keputusan yang menyebabkan ketidakpastian, dinamika, dan asepk multicriteria dari keputusan. Metoda decision analysis antara lain:
Pohon Keputusan
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah ini yang dihadapi oleh manusia tingkat kesulitan dan kompleksitasnya sangat bervariasi, mulai dari yang teramat sederhana dengan sedikit faktor-faktor / halhal berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu diperhitungkan sampai dengan yang sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor / hal-hal yang turut serta berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu untuk diperhitungkan.
Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai mengembangkan sebuah sistem / cara yang dapat membantu manusia agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban akan sebuah sistem / cara yang manusia kembangkan untuk membantu mencari dan membuat keputusan untuk masalah-masalah tersebut dan dengan memperhitungkan berbagai macam factor yang ada di dalam lingkup masalah tersebut. Dengan pohon keputusan, manusia dapat dengan mudah melihat mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut.
Pohon keputusan ini juga dapat menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat dalam suatu alternatif pemecahan masalah.
Peranan pohon keputusan ini sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan (decision support tool)
telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak ini membuatnya telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan.
2. Skema Pohon keputusan
Skema dan struktur pohon keputusan adalah suatu permodelan dari struktur pohon menurut teori graf.
2.1. Struktur Dasar Pohon
Berdasarkan teori graf, definisi pohon adalah “sebuah graf, tak-berarah, terhubung, yang tidak mengandung sirkuit” Graf adalah suatu representasi visual dari objek-objek diskrit yang dinyatakan dengan noktah, bulatan, atau titik, serta hubungan yang ada antara objek-objek tersebut.
Salah satu metoda Data Mining yang umum digunakan adalah decision tree. Decision tree adalah struktur flowchart yang menyerupai tree (pohon), dimana setiap simpul internal menandakan suatu tes pada atribut, setiap cabang merepresentasikan hasil tes, dan simpul daun merepresentasikan kelas atau distribusi kelas. Alur pada decision tree di telusuri dari simpul akar ke simpul daun yang memegang prediksi kelas untuk contoh tersebut. Decision tree mudah untuk dikonversi ke aturan klasifikasi (classification rules).
a. Konsep Decision Tree
Mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan aturan-aturan keputusan (rule)
b. Contoh pemakaian Decision Tree
1. Diagnosa penyakit tertentu, seperti hipertensi, kanker, stroke dan lain-lain.
2. Pemilihan produk seperti rumah, kendaraan, komputer dan lain-lain
3. Pemilihan pegawai teladan sesuai dengan kriteria tertentu
4. Deteksi gangguan pada komputer atau jaringan komputer seperti Deteksi Entrusi,
deteksi virus (Trojan dan varians)
c. Tipe Simpul Pada Tree
Tree mempunyai 3 tipe simpul yaitu:
1. Simpul akar dimana tidak ada masukan edge dan 0 atau lebih keluaran edge (tepi),
2. Simpul internal, masing-masing 1 masukan edge dan 2 atau lebih edge keluaran,
3. Simpul daun atau simpul akhir, masing-masing 1 masukan edge dan tidak ada edge keluaran.
Pada decision tree setiap simpul daun menandai label kelas. Simpul yang bukan simpul akhir terdiri dari akar dan simpul internal yang terdiri dari kondisi tes atribut pada sebagian record yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Simpul akar dan simpul internal ditandai dengan bentuk oval dan simpul daun ditandai dengan bentuk segi empat
Multi-Tier Influence Diagrams
Multi-Tier Influence Diagram adalah model yang paling sering digunakan. Dan tidak menggunakan model sama sekali. Lebih dari seperlima paper yang ditulis tidak menggunakan model sama sekali.
- Graphical representation of model
- Provides relationship framework
- Examines dependencies of variables
- Any level of detail
- Shows impact of change
- Shows what-if analysis
- Analytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendekatan yang memberikan kesempatan bagi setiap individu atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan atau ide-ide dan mendefinisikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara membuat asumsi-asumsi dan selanjutnya mendapatkan pemecahan yang diinginkannya. Pada saat ini AHP telah digunakan secara luas dalam perencanaan perusahaan, pemilihan investasi, analisa biaya, bahkan untuk kebutuhan militer. VISION merupakan tool berbasis AHP dan akan memudahkan proses pengambilan keputusan, dan juga untuk mengetahui level ketidakkonsistensian yang dimiliki dalam proses tersebut sehingga akan memberikan kemudahan juga untuk memperbaiki analisa keputusan yang dibuat. VISION dapat meningkatkan kepahaman terhadap satu permasalahan dengan baik, sehingga user lainnya memungkinkan untuk mempelajari satu permasalahan tersebut dengan baik pula dan akhirnya menumbuhkan berbagi pengetahuan untuk menangani permasalahan bersama .
Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendekatan yang memberikan kesempatan bagi setiap individu atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan atau ide-ide dan mendefinisikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara membuat asumsi-asumsi dan selanjutnya mendapatkan pemecahan yang diinginkannya.
AHP ini bergantung kepada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk mampu menyusun hierarki suatu persoalan, dan juga untuk memberikan pertimbangan-pertimbangannya. AHP memperlihatkan hubungan-hubungan elemen-elemen tertentu terhadap puncaknya, dan juga cabang-cabang elemen tertentu terhadap elemen tersebut, sehingga membentuk diagram pohon yang beranting.
Untuk mampu mendefinisikan suatu persoalan yang cukup kompleks, maka AHP ini harus terus dicoba berulang-ulang, karena kita sendiri sulit mengharapkan pemecahan masalah dalam waktu dekat dan segera atas persoalan tersebut. Pada saat ini AHP telah digunakan secara luas dalam perencanaan perusahaan, pemilihan investasi, analisa biaya, bahkan untuk kebutuhan militer. Di bawah ini beberapa keuntungan AHP (2) :
- AHP memberikan satu model yang mudah dimengerti, luwes untuk macam-macam persoalan yang tidak terstruktur.
- AHP mencerminkan cara berpikir alami untuk memilah-milah elemen-elemen dari satu sistem ke dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
- AHP memberikan suatu skala pengukuran dan memberikan metoda untuk menetapkan prioritas.
- AHP memberikan penilaian terhadap konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menentukan prioritas.
- AHP menuntun ke suatu pandangan menyeluruh terhadap alternatif-alternatif yang muncul untuk persoalan yang dihadapi
- AHP memberikan satu sarana untuk penilaian yang tidak dipaksakan tetapi merupakan penilaian yang sesuai pandangannya masing-masing.
- AHP memungkinkan setiap orang atau kelompok untuk mempertajam kemampuan logik dan intuisinya terhadap persoalan yang dipetakan melalui AHP.
Terdapat empat tahap digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan metodologi AHP (3) :
- Membangun penyajian hirarki dari permasalahan. Posisi puncak dari hirarki merupakan sasaran atau goal yang akan dicapai, sedangkan keputusan alterntif-alternatif berada di paling bawah dari hirarki tersebut.
- Menghasilkan nilai-nilai perbandingkan dari elemen-elemen yang ada di hierarki tersebut. Tahap ini memerlukan analis (pengambil keputusan) untuk membuat perbandingan-perbandingan dari elemen-elemen dari setiap level terhadap level yang lebih tingginya. Skala yang dipergunakan AHP untuk membandingkan dua elemen, misalkan A dan B, terhadap sebuah atribut U, yaitu:
1- A mempunyai kepentingan yang sama dengan B terhadap U3- A mempunyai lebih kepentingan sedikit dibandingkan B terhadap U5- A mempunyai lebih kepentingan dibandingkan B terhadap U7- A mempunyai lebih banyak kepentingan dibandingkan B terhadap U9- A mendominasi kepentingan daripada B terhadap U2, 4, 6, 8 merupakan nilai yang berada di antaranya
- Melakukan perhitungan melalui metoda eigenvalue (pendekatan matematika yang digunakan AHP (4) ) untuk menentukan prioritas-prioritas relatif dari setiap elemen di setiap level hierarki.
- Menampilkan urutan-urutan prioritas dari seluruh alternatif solusi penyelesaian masalah terhadap goal yang hendak dicapai.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !