Pabrik atau dalam istilah asing dikenal dengan istilah factory atu plant, adalah tempat dimana faktor-faktor produksi seperti manusia, mesin dan fasilitas atau peralatan produksi, material , energi uang atau modal, informasi dan sumber daya alam dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secara efektif, efisiensi dan aman (sritomo wignjoesoebroto hal 1). Istilah pabrik ini sering dihubungkan denan industri, meskipun industri sebenarnya memiliki pengeryian yang lebih luas. Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang terutama akan menghasilkan produk jadi (finished good product), seperti halnya yang dijumpai dalam industri manufaktur.
Industri manufaktur (the manufakturing industries), yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam bentuk atau model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi (semi finished good). Disini akan terjadi suatu transformasi proses baik secara fisik ataupun kimiawi terhadap input material dan akan memberi nilai tambah terhadap material tersebut.
Secara umum desain pabrik ini dapat didefinisikan sebagai “the overall esign of enterprice”. Selanjutnya dengan tata letak pabrik aktivitas perencanaan disini lebih terbatas, yaitu sekedar suatu perencanaan atau pengaturan berlangsungnya proses produksi secara optimal. Dari definisi tersebut diatas jelas lah bahwa perencanaan tata letak pabrik adalah merupakan salah satu aktivitas yang harus dilaksanakan didalam desain pabrik secara keseluruhan. Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang penting yaitu pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location) yaitu penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan dan yang kedua adalah perancangan fasilitas produksi (facilities design) yang akan meliputi perancangan struktur bangunan (structure design) , perancangan tata letak fasilitas produksi (facilities plant layout design) dan perancangan sistem pemindahan material. Secara skematis dan hirarki dari perencanaan fasilitas pabrik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Tujuan Tata Letak Fasilitas
Menaikan ouput produksi
Biasanya suatu tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar.
Mengurangi waktu tunggu
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik.
Mengurangi proses permindahan bahan
Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai 90 dari total biaya produksi dengan mengingat pemindahan bahan yang sedemikian besarnya maka mereka yang bertanggung jawab usaha perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-usaha memindahkan akitivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung.
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.
Jalan lintas material yang menumpuk, jarak antara mesin-mesin yang berlebihan, dan lain-lain, semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik.
Pendaya gunaan yang lebih bear dari pemakaian mesin, tenaga kerja dan fasilitasproduksi lainnya.
Faktor-faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja dan lain-lain dalah erat kaitannya dengan biaya produksi.
Menguranagi inventory in proces
Sistem produksi pada dasarbya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung ke operasi berikutnya secepatcepatnya dan berusaha mengurangi tumpukan bahan setengah jadi.
Proses manufakturing yang lebih singkat.
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan berpindah dari suatu tempat ketempat yang lainnyadalam pabrik akan juga bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula diperpendek.
Mengurangi resiko bagi K3 dari operator.
Perencanaan tata letak pabrik adalah juda ditunjukan untuk membuat suasana kerja yang nyaman dan aman bagi operatornya.
Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.
Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dalam suatu pabrik yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi dan baik.
Mempermudah aktivitas supervisi.
Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah aktivitas supervisi.
Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran.
Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang tidak per;u, serta banykanya perpotongan dari lintasan yang ada akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan.
Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku atauoun barang jadi. Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi kerusakan-kerusakan yang bisa terjadipada bahan baku ataupun produk jadi.
Langkah-langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik
Pada dasarnya proses pengaturan segala fasilitas produksi dalam pabrik ini akan dibedakan dalam dua tahapan, yaitu sebagai berikut:
Pengaturan tata letak mesin dan fasilitas produksi lainnya (machine Layout), yaitu pengaturan dari semua mesin-mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk proses produksi didalam tiap-tiap departemen dari pabrik yang ada.
Pengaturan tata letak departemen (departementalization), yaitu pengaturan bagian atau departemen serta hubungannya satu dengan yang lainnya didalam pabrik yang bersangkutan. Secara singkat langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan layout pabrik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Sritomo Wignjosoebroto hal 76) :
Analisa Produk adalah akitivitas untuk menganalisa macam dari jumlah produk yang harus dibuat. Dalam langkah ini analisis akan didasarkan pada pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
Analisa proses adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi atau komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat. Dalam langkah ini akan pula dipilih alternatif-alternatif proses dan macam mesin atau peralatan produksi lainnya yang paling efektif dan efisien diaplikasikan.
Sigi dan analisis pasar merupakan langkah penting dalam rangka mengidentifikasikan macam dan jumlah produk yang dibituhkan. Informasi tentang volume produk akan sangat penting dalam rangka menetapkan kapasitas produksi, yang pada gilirannya akan memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi lainnya yang harus dipasang dan diatur tata letaknya.
Analisis macam dan jumlah mesin atau equipment dan luas area yang dibutuhkan kegiatan analisisi ini merupakan kelanjutan dari langkahlangkah sebelumnya. Dengan memperhatikan volume produk yang harus dibuat, waktu standar untuk menghasilkan satu unit produk, jam kerja dan efisiensi mesin, maka jumlah mesin termasuk juga operator yang diperlukan dapat dikalkulasikan selanjutnya luas area dari stasiun kerja dapat dipasang.
Pengembangan alternatif tata letak (layout) merupakan pokok dari semuanya. Dari mesin atau fasilitas produksi yang telah dipilih macam atau jenis dan dihitung jumlah yang diperlukan maka persoalan yang dihadapi adalah bagaimanaharus diatur tata letaknya didalam pabrik.
Perancangan tata letak mesin dan departemen didalam pabrik hasil dari analisis terhadap alternatif layout, selanjutnya dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam proses produksi dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlihat dalam proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya hal lain yang harus diperhatikan adalah tipe layout yang akan digunakan. Tujuan daripada perencanaan layout pabrik adalah pengaturan dari daerah kerja serta peralatan atau perlengkapan, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dioperasikan dengan ekonomis, aman dan memuaskan bagi pihak manajemen dan karyawannya. Karena itu suatu layout direncanakan untuk mendapatkan interelasi daripada fasilitas, tenaga kerja dan material yang efisien.
Penyusunan Layout menurut proses (Layout By Process), dalam Layout ini semua mesin atau operasi yang sejenis dikelompokkan menjadi satu tempat.
Keuntungan Layout By Process:
a. Pemakaian mesin-mesin dapat direncanakan dengan lebih baik, dengan demikian biaya investasi akan menjadi lebih rendah.
b. Fleksibel terhadap perubahan produk dan dengan mudah dapat diubah urutannya.
c. Mudah menjaga kontinuitas produksinya, bila ada kerusakan mesin, kekurangan bahan, pekerja tidak masuk dan sebagainya
d. Mendorong pekerja untuk berproduksi lebih banyak.
Kelemahan Layout By Process:
a. Perencanaan dan penjadwalan produksi menjadi lebih rumit.
b. Memerlukan pemindahan barang lebih banyak.
c. Memungkinkan akan terjadi menumpuknya barang setengah jadi.
d. memerlukan tenaga kerja yang terlatih untuk macam-macam pekerjaan
e. Waktu pembuatan produk relatif lebih lama.
om,mau tanya definisi fasilitas indutri itu apa ya ?
ReplyDelete