Kriogenik (cryogenic) merupakan salah satu
teknologi pembekuan yang sebetulnya bukan tergolong ide yang baru. Metode
pembekuan pada teknologi ini menggunakan gas yang dimampatkan menjadi cairan
(liquid) misalnya nitrogen (N2) dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen cair
sebagaimana telah diketahui sejak lama, dipergunakan sebagai pembeku
bahan-bahan organik untuk keperluan penyimpanan dan ekstraksi bahan-bahan
penelitian bidang biologi terapan. Karbon dioksida cair pun telah sejak lama
dipergunakan untuk pengisi tabung pemadam kebakaran.
Nitrogen cair memiliki titik didih pada suhu
-195,8 derajat Celsius, sedangkan karbon dioksida cair -57 derajat Celsius.
Pada suhu yang lebih tinggi dari suhu tersebut, nitrogen dan karbon dioksida
akan berbentuk gas volatil, sehingga umumnya nitrogen cair dan karbon dioksida
cair berada pada suhu lebih rendah daripada titik didihnya. Dengan suhu yang
sedemikian dingin, baik nitrogen cair maupun karbon dioksida cair mempunyai
kemampuan membekukan bahan organik yang relatif lebih efektif daripada
pendingin berbahan amonia ataupun freon. Suntory, sebuah perusahaan minuman di
Jepang mengunakan metode cryogenic ini sebagai metode baru untuk produksi
minuman sehingga kualitas kesegaran minuman terjaga. Dalam kondisi suhu -195
derajat celcius buah dihancurkan menjadi tepung kemudian dibuat minuman.
Di negara-negara maju, studi mengenai
aplikasi teknologi kriogenik untuk pembekuan produk pangan telah dimulai sejak
dekade 1990-an. Beberapa kelebihan teknologi kriogenik untuk pembekuan produk
pangan dibandingkan teknologi pembekuan konvensional telah ditemukan, di
antaranya yaitu :
- teknologi
kriogenik mempunyai kemampuan mencegah rusaknya adenosintrifosfat (ATP)
pada produk pangan laut segar selama periode penyimpanan.
- mampu
mempercepat pembekuan produk pangan seperti daging dan telur.
- menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak produk pangan lebih baik.
- mencegah rusaknya nutrisi produk pangan lebih baik.
Pada saat ini studi mengenai aplikasi teknologi kriogenik untuk pembekuan produk pangan lebih diarahkan pada perancangan kontainer atau jaket pendingin, mengingat gas cair seperti nitrogen cair dianggap terlalu berbahaya untuk dibawa seenaknya dalam transportasi produk pangan. Selain itu studi juga diarahkan kepada stabilitas suhu disertai perancangan pengontrolnya, dan selanjutnya variasi produk pangan yang dapat dibekukan secara efektif dengan teknologi kriogenik. Dan yang paling mutakhir saat ini yaitu upaya menggunakan teknologi nano material dalam rangka mencari bahan terbaik untuk digunakan sebagai kontainer atau jaket pendingin kriogenik termasuk pipa vakum kriogeniknya [1]
Pembekuan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan
dengan cara membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku pangan
tersebut. Dengan membekunya sebagian kandungan air bahan atau dengan
terbentuknya es (ketersediaan air menurun), maka kegiatan enzim dan jasad renik
dapat dihambat atau dihentikan sehingga dapat mempertahankan mutu bahan
pangan. Mutu hasil pembekuan masih mendekati buah segar walaupun tidak
dapat dibandingkan dengan mutu hasil pendinginan. Pembekuan dapat
mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang lebih baik daripada metoda
lain, karena pengawetan dengan suhu rendah (pembekuan) dapat menghambat
aktivitas mikroba mencegah terjadinya reaksi-reaksi kimia dan aktivitas enzim
yang dapat merusak kandungan gizi bahan pangan. Walaupun pembekuan dapat
mereduksi jumlah mikroba yang sangat nyata tetapi tidak dapat
mensterilkan makanan dari mikroba (Frazier, 1977)
Menurut Tambunan (1999), pembekuan berarti pemindahan panas dari bahan yang
disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat, dan merupakan salah satu
proses pengawetan yang umum dilakukan untuk penanganan bahan pangan.
Pada proses pembekuan, penurunan suhu akan menurunkan aktifitas
mikroorganisma dan sistem enzim, sehingga mencegah kerusakan bahan
pangan. Selain itu, kristalisasi air akibat pembekuan akan
mengurangi kadar air bahan dalam fase cair di dalam bahan pangan tersebut
sehingga menghambat pertumbuhan mikroba atau aktivitas sekunder
enzim. Proses pembekuan terjadi secara bertahap dari
permukaan sampai pusat bahan. Pada pemukaan bahan, pembekuan
berlangsung cepat sedangkan pada bagian yang lebih dalam, proses pembekuan
berlangsung lambat (Brennan, 1981).
Pada awal proses pembekuan, terjadi fase precooling
dimana suhu bahan diturunkan dari suhu awal ke suhu titik beku.
Pada tahap ini semua kandungan air bahan berada pada keadaan cair (Holdworth,
1968). Setelah tahap precooling terjadi tahap perubahan fase, pada
tahap ini terjadi pembentukan kristal es (Heldman dan Singh, 1981).
The latest price #Cryogenic Cylinder #cryogenic liquid cylinder #LNG Cryogenic Cylinder #Cryogenic Equipment #Cryo Cylinders#Liquid Nitrogen Dewars#High Pressure Cryogenic Cylinder #Mini Bulk Cylinders#PLC tank Email:sales02@rfdewar.com www.rfdewar.com
ReplyDelete